Cherreads

I’ll Give Up My S-Class Hunter Status

DaoistWGxjBy
7
chs / week
The average realized release rate over the past 30 days is 7 chs / week.
--
NOT RATINGS
18.9k
Views
Synopsis
I have shed the shackles of being an S-rank Hunter and become an ordinary person. However, the events of the past do not leave me alone. Male to female, romance, pure love, past tragist, regret, big breasts, Modern Fantasy
VIEW MORE

Chapter 1 - Ch. 1

{Bab ini sepertinya merupakan awal cerita (prolog), yang menggambarkan dinamika "normal" antara Hwang Eun-ha (yang pemalas dan mantan laki-laki alias TS) dengan Jin-wook (sahabatnya yang suka mengomel seperti ibu-ibu).}

< Bab 1 > Woi, sebenarnya kerjaanmu itu apa sih?

"Woi, sebenarnya kerjaanmu itu apa sih?"

"Hah? Aku?"

"Iya, kamu! Udah keterima kuliah tapi nggak pernah masuk, panggilan tugas dari Asosiasi dicuekin. Katanya mau jadi pro gamer, tapi kerjaannya tiap hari di rumah cuma main game terus ngamuk banting keyboard. Kamu tahu nggak udah berapa banyak keyboard yang kamu hancurin?"

"Emang iya?"

"Haaah."

Duh, dia mulai mengomel lagi.

Jin-wook memegangi dahinya, seolah kepalanya berdenyut sakit melihat kelakuanku.

Aku mengambil sosis siap makan yang ada di dekatku, mengupas bungkusnya, lalu dengan hati-hati menggigitnya. "Amm."

"Hah, enak banget."

"Nih anak kumat lagi kelakuannya."

"Eh, woi!"

Seakan sudah tidak tahan melihatku, Jin-wook merampas sosis yang sedang kucicipi itu, lalu langsung melahapnya masuk ke mulutnya sendiri.

"Eh, eh? Itu kan bekas aku....."

"Terus kenapa?"

"Ciuman tak lang... Aduh!"

Sesaat aku tersenyum tipis karena terpikir bahan ejekan bagus, dan sengaja menyentuhkan ujung jari ke bibirku biar dia lihat.

Tapi bukannya reaksi malu-malu seperti dulu yang kudapat, balasannya justru jitakan keras yang penuh dengan emosi kekesalan murni.

Rasa sakit yang menjalar di kepala sampai membuat mataku sedikit berair.

"Beneran mau mati ya? Sana pergi ke kampus kek, atau cari kerja sambilan pakai kekuatanmu yang hebat itu kek, ngapain gitu lho!"

"Bukan, Jin-wook, kok kamu tiba-tiba gini sih?"

"Aku emosi lihat kamu kayak hiki (no-lep) di rumah terus, tahu! Kalau nggak mau diusir, pokoknya kamu harus bawa pulang salah satu dari ini: Sertifikat Penyelesaian Dungeon atau Bukti Absensi Kampus. Ngerti?!"

"Tu, tunggu! Jangan main usir dong, kita bicara du...."

"Keluar!"

Begitulah, aku yang hanya ingin mendekam di dalam rumah, akhirnya diseret paksa oleh Jin-wook dan diusir keluar.

Meskipun ini masih musim gugur.

Tapi udara sudah mulai dingin, dan dia tega mengusirku yang cuma pakai kaos oblong dan celana training tanpa jaket ataupun sepatu....

"Dengar ya, kalau kamu nggak bawa salah satu dari dua hal yang kubilang tadi, jangan harap boleh masuk rumah."

Sepertinya dia mendengar gerutuanku.

Pintu tiba-tiba terbuka kasar. Bersamaan dengan teriakan peringatan itu, jaket long padding, ponsel yang mati, sepatu, dan kaus kakiku melayang keluar dari dalam rumah.

Melihat celah pintu terbuka, aku pikir ini kesempatan untuk menyelinap masuk lagi.

"Aaargh!"

Pintu depan tertutup dengan kejam, hanya menyisakan jariku yang terjepit di celahnya.

Aku memunguti barang-barangku yang berserakan di lantai sambil menghela napas panjang.

"Gimana caranya aku ke kampus dengan tampang begini...."