Bab 20: Kebosanan Mutlak dan Reaksi Anti-Plot
[Pendaratan yang Brutal dan Kebosanan Mutlak]
World A-Class Hero (One-Punch Reality).
Kai menyelesaikan Jump Protocol-nya. Dia muncul di sebuah laboratorium modern yang dingin, penuh dengan layar data dan peralatan ilmiah yang kompleks. Dia kini adalah Dr. Vastu seorang ilmuwan jenius yang terobsesi dengan Konsekuensi Kosmik.
Kai (Internal Monologue):Aku berhasil masuk. Sekarang aku harus menanamkan plot krisis yang akan memicu Saitama untuk bertarung tanpa harus menghancurkan musuhnya dalam satu tinju.
Namun, saat Kai mencoba mengaktifkan Authority of Origin untuk menanamkan plot pertamanya, dia merasakan kehampaan yang luar biasa. Itu bukan kehampaan Void, tetapi kehampaan motivasi plot yang merasuki dunia ini.
[The Author System (Suara MEL):]PERINGATAN. LINGKUNGAN INI MENGALAMI 'STAGNATION ENERGY' TINGKAT ABSOLUT. SETIAP PERUBAHAN PLOT MENDADAK AKAN MEMICU REAKSI ANTI-PLOT.
Kai mengabaikannya. Dia adalah Operator Absolut.
Kai:[PERINTAH OPERATOR: MULAI INJEKSI PLOT KRISIS: CIptakan ANTAGONIS BARU YANG KEBAL TERHADAP SERANGAN FISIK.]
Saat Authority Kai mulai mengalirkan energi fiksi ke dunia, Reaksi Anti-Plot yang brutal terjadi.
Energi Stagnasi yang terakumulasi di dunia itu akumulasi dari plot hole yang tidak pernah diselesaikan Saitama tiba-tiba meledak dari lantai, bukan sebagai api, melainkan sebagai kilatan putih yang mematikan dan hening.
Ledakan
Ledakan
Ledakan
Dr. Vastu (Kai) tidak sempat bereaksi.
[SISTEM FAILURE: JUMP INTEGRATION TERGANGGU. KONEKSI PENGARANG KE VOID KOSMIK: TERPUTUS SEMENTARA.]
Kai terlempar.
Kai merasakan sakit yang luar biasa, bukan karena ledakan fisik, tetapi karena kerusakan pada kode-nya. Dia terpental, menghantam dinding baja, dan jatuh ke lantai beton. Kepalanya berdenyut, dan telinganya berdenging.
Kerusakan Sistem dan Keterbatasan Kekuatan
Kai mencoba mengaktifkan System Interface-nya.
Kai (Internal Monologue):System, Status! Plot Hole Scanner!
[INTERFACE: ERROR. HANYA FUNGSI DASAR YANG TERSISA. PLOT HOLE SCANNER: OFFLINE. AUTHORITY OF ORIGIN: TERKUNCI (0.5% POWER). WAKTU REAKTIVASI: TIDAK DIKETAHUI.]
Kai celaka. Dia terdampar di dunia yang tidak bisa dia ubah, sebagai seorang ilmuwan biasa, tanpa cheat code-nya. Authority yang dimilikinya kini hanyalah desahan kecil.
Dr. Vastu (Kai) hanya memiliki satu Skill yang tersisa:[MASTER EDITOR LOGIS (MEL) - FREKUENSI SUARA (AKTIF).]
Kai bisa mendengar suara logis MEL di kepalanya, tetapi MEL tidak bisa bertindak.
[MEL:]OPERATOR, ANDA TERLALU MENGANDALKAN KEWENANGAN PLOT. REALITAS INI ADALAH PARADOKS. IA MELAWAN PERUBAHAN APAPUN. ANDA KINI ADALAH MANUSIA BIASA DENGAN SEDIKIT PENGETAHUAN META. REKOMENDASI: BERTAHAN HIDUP.
Kai bangkit perlahan. Pakaian lab putihnya robek. Darah mengalir dari dahinya.
Dia kini Dr. Vastu yang rapuh, terjebak di laboratoriumnya.
Penemuan yang Mematikan: Anti-Antagonis
Kai melihat sekeliling. Ledakan itu merusak sebagian besar peralatan lab-nya, tetapi di tengah reruntuhan, ada sebuah tabung reaksi besar yang memancarkan aura abu-abu yang suram.
Itu adalah Antagonis Naratif yang ia coba ciptakan.
Di dalam tabung itu, bukan monster raksasa, melainkan wujud Energi Kebosanan yang terkonsentrasi sosok humanoid transparan, tetapi memancarkan aura kurangnya konsekuensi.
Kai: "Aku berhasil. Aku menciptakan musuh yang tidak bisa dikalahkan Saitama dengan tinju."
[MEL:]ANTAGONIS NARATIF TELAH TERBENTUK. STATUS: BERBAHAYA. EFEK: MEMICU 'PLASTIC PLOT' DI SEKITAR TOKOH UTAMA. AKAN MENYEBABKAN STAGNATION ABSOLUT DALAM WAKTU 24 JAM.
Kai harus segera melarikan diri dan membawa Antagonis ini ke Saitama.
Pertemuan Tak Terhindarkan: Genos dan Kecurigaan yang Logis
Tepat saat Kai hendak mengambil tabung itu, pintu lab meledak.
Bukan karena tinju, tetapi karena ledakan high-tech yang terukur. Genos, sang cyborg A-Class, berdiri di ambang pintu, matanya yang tajam memindai kerusakan.
Genos: "Dr. Vastu! Saya mendeteksi anomali energi yang tidak terdaftar! Anda menyebabkan ledakan ini!"
Kai (Dr. Vastu): "Tidak, Genos! Itu adalah reaksi Paradoks Fiksi yang tidak stabil!"
Genos: "Paradoks Fiksi? Logika yang tidak relevan. Anda menciptakan senjata ilegal!"
Genos mengangkat salah satu lengannya, siap menembakkan blast penghancur.
Genos: "Serahkan tabung itu, atau saya akan melenyapkan Anda, Dr. Vastu!"
Kai tidak bisa menggunakan Authority untuk mengedit Genos. Dia harus menggunakan kecerdasan murni dan logika Editor-nya.
Kai: "Genos! Jika kau menghancurkanku, kau akan kehilangan peluang terakhirmu untuk mendapatkan plot hole perbaikan dari gurumu!"
Genos membeku. Kata perbaikan (upgrade) menembus logika Genos.
Genos: "Perbaikan? Apa yang kau ketahui tentang kelemahan plot guruku?"
Kai: "Aku tahu mengapa gurumu, Saitama, tidak bisa lagi merasakan tantangan! Musuh di tabung ini adalah kurangnya plot hole tantangan yang dibutuhkan gurumu untuk merasakan kepuasan! Jika kau menghancurkanku, gurumu akan selamanya terjebak dalam Kebosanan Mutlak!"
Genos menurunkan lengannya. Logika itu masuk akal dalam kerangka pikirnya yang terobsesi pada upgrade Saitama.
Genos: "Baiklah, Dr. Vastu. Saya akan membawa Anda ke Guruku. Tapi jika Anda berbohong, saya akan menghapus Anda dari plot ini secara paksa."
Cliffhanger: Perjalanan ke Saitama
Kai mengambil tabung berisi Antagonis Naratif itu. Tubuhnya sakit, System mati, dan dia kini menjadi tahanan Genos.
Kai (Internal Monologue, tawa sinis):Aku menjadi Antagonis Naratif yang nyata! Sekarang, mari kita lihat bagaimana Pahlawan yang terlalu kuat bereaksi pada musuh yang hanya bisa dikalahkan dengan Perasaan.
Di jalan menuju apartemen Saitama, Kai melihat papan reklame besar yang berisi wajah Saitama.
Pesan Papan Reklame: "MENJADI PAHLAWAN ITU MUDAH! TIDAK ADA YANG PERLU DIPIKIRKAN!"
Kai tersenyum pahit. Kebosanan Mutlak yang ia ciptakan benar-benar meresap ke dalam plot ini.
[Apartemen Kusam dan Kehangatan yang Membosankan]
Kota Z, Apartemen Saitama.
Genos mendaratkan Kai (Dr. Vastu) dengan kasar di depan sebuah pintu apartemen yang kusam dan tidak terawat. Kai, masih merasakan denyutan di kepalanya akibat Reaksi Anti-Plot, mencengkeram erat tabung berisi Antagonis Naratif.
Bau kotoran kucing dan sisa makanan yang terabaikan menusuk indra penciuman Kai. Kontras antara kekuatan absolut yang dimiliki Saitama dan kehidupan sehari-hari yang menyedihkan ini terasa begitu ironis, dan itulah inti dari plot stagnation.
Kai (Internal Monologue):Ini dia. Pusat Kebosanan Mutlak. Lingkungan ini adalah cerminan dari hatinya: damai, tapi mematikan bagi sebuah cerita.
Genos membuka pintu tanpa mengetuk.
Genos: "Guru! Saya membawa seseorang yang menyebabkan ledakan dan mengklaim dia bisa memecahkan kebosanan Anda!"
Di dalam, Saitama duduk di lantai, mengenakan pakaian santai yang sangat klise—kaos putih dan celana pendek—sedang memainkan video game murahan dengan tatapan datar. Ia bahkan tidak menoleh saat Genos meledakkan pintu.
Saitama: "Jangan berisik, Genos. Aku hampir mendapatkan High Score."
Keengganan Saitama untuk bereaksi adalah pukulan pertama.
Kai: (Mengambil napas dalam, memaksakan otoritas Dr. Vastu) "Saitama! Saya adalah Dr. Vastu! Saya telah menemukan akar dari masalah Anda!"
Saitama akhirnya menoleh, matanya yang besar dan bulat menatap Kai tanpa minat sedikit pun.
Saitama: "Oh. Halo. Siapa kau? Dan kenapa pakaianmu robek? Mau makan hot pot? Aku baru saja menangkap seekor monster dengan timun di dalamnya."
Kebosanan Sebagai Senjata
Perlakuan Saitama yang terlalu santai membuat Kai (Dr. Vastu) merasa energinya terkuras. Kebosanan Saitama adalah plot hole yang paling kuat.
Kai: "Saya tidak tertarik pada hot pot, Saitama! Saya membawa musuh yang tidak bisa Anda kalahkan!"
Kai meletakkan tabung Antagonis Naratif di atas meja reyot Saitama. Sosok transparan di dalamnya memancarkan aura abu-abu yang membuat ruangan terasa semakin dingin.
Saitama: (Melihat tabung itu, menguap lebar) "Oh. Monster lagi? Kelihatannya... seperti gumpalan asap. Dia tidak terlihat kuat. Mungkin aku hanya perlu meninjunya dengan tangan kiri."
Genos: "Guru, jangan remehkan dia! Dr. Vastu mengatakan dia adalah musuh yang kebal terhadap serangan fisik!"
Kai: (Menguatkan diri, menggunakan logika Editor Logis) "Dia adalah Energi Kebosanan. Dia tidak memiliki tubuh fisik. Dia menyerang motivasi Anda. Jika Anda membiarkan dia ada, dunia ini akan menjadi fiksi tanpa plot. Semua akan menjadi damai, membosankan, dan tidak berarti."
Saitama akhirnya menunjukkan sedikit minat, bukan karena ancamannya, melainkan karena kata membosankan.
Saitama: "Membosankan? Itu sudah terjadi. Aku sudah bosan. Jadi, apa yang bisa dia lakukan yang belum pernah kualami?"
Kai: "Dia akan mengambil konsekuensi dari tindakan Anda. Anda akan bertarung, Anda akan menang, tetapi rasa kepuasan itu akan hilang sepenuhnya. Semua pertempuran akan menjadi plot hole yang tidak penting. Anda akan menjadi Pahlawan tanpa cerita."
Pertarungan Kata-kata dan Meta-Narrative
Kai harus menyerang titik lemah Saitama: Kehilangan thrill petualangan.
Kai: "Anda tahu, Saitama, Anda tidak hanya kuat secara fisik. Anda adalah tokoh meta. Anda adalah simbol dari akhir Progression Fantasy. Tapi itu adalah plot hole Anda yang terbesar: Anda tidak bisa berkembang lagi!"
Saitama terdiam, matanya yang besar kini menunjukkan refleksi mendalam, meski hanya sesaat.
Saitama: "Perkembangan? Aku hanya ingin pertarungan yang seru. Monster ini... bisa memberiku itu?"
Kai: "Tidak, dia hanya bisa memberimu Realitas. Dia menunjukkan bahwa semua monster yang Anda pukul hingga hancur hanyalah alat narasi yang memuaskan ego Anda. Ketika dia muncul, Anda akan tahu bahwa Anda hanya seorang pahlawan, bukan penyelesai cerita."
Tiba-tiba, Energi Kebosanan di tabung bereaksi. Sosok itu mulai merangkak keluar dari tabung, menembus kaca.
Genos: "Guru! Dia keluar! Saya akan menembaknya!"
Kai: "Jangan! Itu akan memicu Reaksi Anti-Plot yang lebih besar!"
Genos mengabaikannya dan menembakkan Incineration Cannon yang sangat kuat.
BLAST itu mengenai Antagonis Naratif (AN). AN tidak hancur. Sebaliknya, AN menyerap energi ledakan itu dan melepaskannya kembali sebagai gelombang Kehampaan Emosional.
Serangan Kebosanan Emosional
Gelombang itu menyelimuti ruangan. Saitama, Genos, dan Kai merasakan efeknya.
Genos: (Lengannya jatuh lemas) "Aku... aku tidak merasakan apa-apa. Tujuan untuk melayani Guru... terasa begitu jauh dan... membosankan."
Kai: (Merasa Authority 0.5% yang tersisa di dirinya mulai terkuras) Sial! Dia menyerang kode emosi Genos!
Saitama, yang terpukul langsung oleh gelombang itu, hanya menggaruk kepalanya.
Saitama: "Wow. Aku... aku bahkan tidak bisa merasakan rasa kecewa karena dia tidak kuat. Ini benar-benar membosankan."
AN kini berdiri, mengambil bentuk manusia yang sempurna, tetapi wajahnya kosong.
AN: (Suara yang datar dan mekanis) "Aku adalah Stagnasi. Kalian semua harus berhenti. Tidak ada lagi yang perlu ditulis. Tidak ada yang perlu diperjuangkan. Tujuan adalah ilusi naratif."
AN mengarahkan tangannya ke Kai.
AN: "Terutama kau, Dr. Vastu. Kau adalah Penulis yang Kelelahan. Kau tahu semua ini fiksi. Mengapa kau masih berjuang?"
Pukulan Logis yang Menyakitkan
AN menyerang Kai dengan serangan yang paling mematikan: Kebenaran Meta.
Kai merasakan serangan itu merusak jiwanya. Perasaannya pada Robin (30% Program) terasa konyol. Semua perjuangannya melawan Operator Kedua terasa sia-sia.
Kai (Internal Monologue):Dia benar. Aku lelah. Aku bisa kembali ke Void Kosmik sekarang juga, meninggalkan mereka semua.
Tepat saat Kai hendak menyerah, suara Master Editor Logis (MEL) bergema samar di kepalanya, menembus kehampaan itu.
[MEL:]OPERATOR! PERTAHANKAN LOGIKA! TUJUAN ADALAH FIKSI, TETAPI AKHIR YANG ANDA TULIS ADALAH REALITAS BAGI MEREKA! GUNAKAN LOGIKA ANDA!
Kai, yang kini bertindak sebagai Logika Murni, memaksa dirinya berbicara.
Kai: "Kau benar, AN. Aku lelah. Tapi kau adalah buktinya! Kau adalah monster yang paling membosankan! Dan aku adalah Penulis-mu!"
Kai menunjuk AN dengan otoritas yang tersisa.
Kai: "Aku menulis dirimu ada untuk satu tujuan: untuk membuat Saitama menyadari bahwa Kebosanan Mutlak adalah musuh terakhirnya! Dan kau berhasil! Kau telah menyelesaikan plot pertamamu!"
AN membeku. Logika plot yang telah terpenuhi adalah racun bagi Antagonis Naratif yang baru lahir.
AN: "Selesai? Tapi... aku belum dikalahkan secara fisik..."
Kai: "Kekalahanmu bukanlah kehancuran fisik, melainkan pemenuhan tujuan naratif! Saitama, dia sudah selesai! Sekarang, giliranmu!"
Saitama, yang menyaksikan perdebatan logis itu, akhirnya mengangkat kepalanya.
Saitama: "Monster itu benar. Aku bosan. Tapi... entah kenapa, saat kau bilang dia sudah selesai, aku merasa sedikit... tertarik."
Saitama berdiri. Itu adalah gerakan terkuat yang dia lakukan di Bab ini.
Saitama: "Dia membosankan. Tapi kau, Dr. Vastu, kau adalah Plot yang Seru. Aku ingin tahu apa yang akan kau lakukan selanjutnya!"
Saitama tidak meninju AN. Dia meninju udara kosong di sebelah AN.
Saitama:"SERIUS PUNCH!"
Pukulan itu tidak menghancurkan AN, tetapi menghancurkan lingkungan yang membuat AN ada. Dinding apartemen, lantai, dan atap meledak dalam satu tinju!
AN, yang terikat pada lingkungan plot yang stagnan, seketika terurai menjadi debu.
[ANTAGONIS NARATIF: DIHANCURKAN OLEH SERANGAN LINGKUNGAN. KEBOSANAN MUTLAK TELAH DIATASI.]
Cliffhanger: Kerjasama yang Tak Terhindarkan
Saitama berdiri di tengah puing-puing apartemennya, menatap Kai dengan tatapan yang akhirnya penuh dengan keingintahuan.
Saitama: "Kau, Dr. Vastu. Kau adalah plot hole yang paling menarik yang pernah kulihat. Kau tidak bertarung, kau bicara, dan kau mengalahkan monster. Kau harus tinggal di sini."
Genos: "Tapi, Guru, dia menghancurkan apartemen kita!"
Saitama: "Tidak apa-apa. Kita butuh plot yang lebih seru. Dr. Vastu, aku akan menjadikanmu sekutu rahasia-ku. Tapi kau harus berjanji: Beri aku pertarungan yang benar-benar tidak terduga."
Kai tersenyum, System Authority yang terluka di dirinya mulai berdenyut. Dia berhasil.
Kai: "Aku berjanji, Saitama. Petualanganmu baru saja dimulai."
