Cherreads

Chapter 1 - Chapter 1 - Asta mengetahui keberadaan alien

Pada suatu malam yang tenang, Asta berbaring di atas kasur kamarnya. Pandangannya tertuju ke arah balkon, menikmati keindahan langit malam yang bertabur bintang dan diterangi cahaya bulan. Dalam hati, ia bergumam,

> "Apakah benar di luar sana, di luasnya semesta ini, ada makhluk hidup lain selain manusia di bumi?"

Saat itu, ayahnya masuk ke kamar dan berkata,

> "Asta, kamu belum tidur juga?"

Asta menjawab pelan,

> "Belum, Yah. Sedikit lagi."

Ayahnya pun tersenyum lalu keluar meninggalkannya. Tak lama kemudian, Asta pun tertidur lelap.

 

Keesokan harinya, Asta berangkat ke sekolah dengan berjalan kaki bersama temannya, Choji. Di sepanjang jalan, Asta masih memikirkan hal yang ia renungkan semalam. Ia pun bertanya kepada Choji,

> "Choji, menurutmu, apakah di luar sana ada makhluk lain seperti alien?"

Choji menjawab santai sambil terus mengunyah jajanan,

> "Alien? Aku tidak tahu, tapi mungkin saja memang ada."

Asta menatapnya kesal dan berkata,

> "Heleh, yang kamu tahu cuma makan saja!"

 

Sesampainya di sekolah, Asta masih belum bisa berhenti memikirkan hal itu. Saat pelajaran dimulai, ia terus menatap ke luar jendela, menatap langit. Guru pun masuk ke kelas dan menyapa,

> "Halo anak-anak! Siap belajar semuanya?"

Seluruh kelas menjawab serempak,

> "Siap, Pak!"

Namun hanya Asta yang tidak menjawab. Sang guru menghampirinya dan bertanya,

> "Asta, apa yang sedang kamu lihat di langit sana?"

Sebelum Asta menjawab, Choji dengan cepat berkata,

> "Paling juga lagi mikirin alien, Pak!"

Sontak seisi kelas tertawa, sementara Asta hanya bisa terdiam malu.

 

Sepulang sekolah, Asta tidak langsung pulang. Ia menemani Choji makan siang di sebuah warung kopi dekat sekolah. Saat mereka sedang duduk, tiba-tiba seseorang bertopeng datang dan mencuri sebungkus bubuk kopi dari warung itu, lalu kabur.

Asta segera berdiri dan berteriak,

> "Hei! Siapa kamu?! Kenapa mencuri itu?!"

Ia pun mengejar pencuri itu hingga masuk ke lorong-lorong sempit, dan akhirnya tiba di sebuah terowongan tua yang gelap. Di sana, Asta melihat sosok bertopeng itu ternyata bukan manusia, melainkan alien. Ia terkejut hingga tanpa sengaja menjatuhkan benda di dekatnya.

Alien itu menoleh curiga, namun Asta dengan cepat menirukan suara kucing,

> "Miaaww... miaaww..."

Alien itu pun mengira tidak ada manusia dan melanjutkan aktivitasnya. Asta menyaksikan alien itu menuangkan bubuk kopi ke dalam bola bercahaya. Tiba-tiba, bola itu hidup, membuka matanya, dan berbicara,

> "Tuan... ku..."

Asta terkejut, sementara alien di sekitarnya juga bingung.

> "Apa maksudnya? Tuan-ku?" kata salah satu alien.

Melihat kesempatan, Asta segera melarikan diri, namun bola bercahaya itu ikut mengejarnya. Sesampainya di luar, bola itu berbicara,

> "Tuan, mengapa Anda lari?"

Asta menjawab kaget,

> "Aku bukan tuanmu!"

Namun saat alien-alien itu mendekat lagi, bola itu berkata,

> "Sentuh aku, Tuan."

Asta pun menyentuh bola itu, dan seketika bola tersebut menyatu dengan tubuhnya membentuk armor futuristik. Dengan kekuatan itu, Asta berhasil melawan dan mengalahkan para alien.

 

Setelah pertempuran itu, Asta pulang ke rumah dengan membawa bola robot tersebut. Malam itu, robot itu memperkenalkan diri,

> "Halo Tuan, namaku Armorbot. Siapa nama Tuan?"

Asta menjawab,

> "Namaku Asta. Mulai sekarang, kau adalah robotku."

Ia kagum pada kemampuan Armorbot yang dapat berubah menjadi armor kuat.

 

Keesokan harinya, Asta membawa Armorbot ke sekolah, disimpan di dalam tasnya. Dalam perjalanan, Choji bertanya,

> "Hei, Asta! Kenapa kemarin kamu tiba-tiba pergi meninggalkanku?"

Asta menjawab,

> "Aku mengejar pencuri itu. Tapi ternyata pencurinya bukan manusia, melainkan alien."

Choji tertawa,

> "Haha, lawakan macam apa itu? Mana ada alien di bumi."

Namun Asta bersikeras dan akhirnya menunjukkan Armorbot. Robot itu pun menyapa,

> "Halo, namaku Armorbot. Salam kenal."

Choji terkejut,

> "Wah! Robotnya bisa bicara!"

Kini, Choji pun percaya bahwa Asta benar-benar bertemu alien.

 

Sore harinya, mereka pergi ke rumah teman mereka yang pintar bernama Hina. Asta menceritakan semua kejadian yang dialaminya. Hina berkata,

> "Dari penjelasanmu, kemungkinan alien itu memang ada. Robot yang kamu temui tampaknya berasal dari planet Atatiga, tempat pembuatan robot-robot seperti Armorbot. Alien yang kamu lawan kemungkinan mencuri robot itu untuk memperkuat pasukannya."

Mereka pun semakin yakin akan keberadaan alien. Namun tiba-tiba, dua orang bertopeng muncul dan berkata,

> "Berikan robot itu kepada kami!"

Tanpa peringatan, mereka menyerang Asta dan Choji. Asta segera mengaktifkan Armorbot, tetapi ia kewalahan. Ia berkata,

> "Armorbot, bisakah kau memberikan senjata kepada Choji?"

> "Bisa, Asta," jawab Armorbot.

Choji pun mendapat armor tangan dan helm besi. Bersama-sama mereka melawan kedua penyerang bertopeng itu dan berhasil mengalahkannya. Namun kedua musuh tersebut menghilang dengan teleportasi.

 

Keesokan harinya, Asta mengajak Choji ke taman. Mereka membicarakan kemampuan Armorbot yang bisa membagi empat jenis senjata. Asta pun punya ide untuk membentuk tim. Ia mengajak Hina dan teman mereka yang lain bernama Felix.

Armorbot membagi empat senjata:

Asta mendapat Iris Armor (armor utama),

Choji mendapat Tangan Besi,

Hina mendapat Kecepatan Kaki,

Felix mendapat Kepala Baja.

Mereka pun membentuk kelompok bernama AB Team, dengan tujuan melindungi bumi dan mengalahkan para alien.

 

Dalam penyelidikan, Hina menemukan peta di dinding terowongan tua. Peta itu menunjukkan lokasi markas alien di bumi, tepatnya di kota Bimasakti, serta asal mereka dari planet Grester, planet para alien yang terobsesi dengan kekuatan.

Sebelum menyerang markas tersebut, mereka memutuskan berlatih bela diri pada seorang guru di puncak Gunung Natus. Selama seminggu mereka berlatih keras hingga menguasai kemampuan senjata mereka. Sebelum berangkat, guru mereka berpesan,

> "Ingat, jangan biarkan Armorbot kalian direbut oleh para alien. Jika itu terjadi, bumi akan hancur."

 

Mereka pun berangkat ke kota Bimasakti. Di sana, mereka menemukan markas besar alien di pabrik tua di tengah hutan. Asta memimpin serangan dengan strategi: ia menyerang dari depan, Choji dari belakang, Hina dari atas, dan Felix dari sisi kanan.

Pertempuran besar pun terjadi. Di tengah pertempuran, Asta menemukan ruangan bawah tanah tempat bos besar alien berada — sosok bertopeng dengan armor merah. Pertarungan sengit pun terjadi.

Asta hampir kalah, tetapi teman-temannya melemparkan senjata mereka ke arahnya. Asta pun menggunakan semua kekuatan itu: tangan besi, kecepatan kaki, dan kepala baja. Dengan kombinasi tersebut, ia berhasil mengalahkan bos besar alien.

Setelah kemenangan itu, mereka menemukan tiga Armorbot tambahan yang disembunyikan di markas alien, dan membaginya di antara mereka.

Akhirnya, AB Team berhasil menghancurkan markas alien dan menyelamatkan bumi. Asta pun tersenyum dan berkata dalam hati,

> "Sekarang aku tahu jawabannya. Benar, di luar sana... alien memang ada"<

BERSAMBUNG....

More Chapters