Cherreads

Chapter 165 - BAB 156: PERTAHANAN

Sumpah di Lembah Penyesalan membuat

​Keputusan Ye Chen untuk menjadi sekutu setia bukan didasari oleh persahabatan, melainkan oleh ketakutan yang murni dan kesadaran bahwa Qin Tianyang adalah satu-satunya "anomali" yang cukup gila untuk menang melawan sistem.

​Ye Chen berjalan menuju Cermin Kejujuran, namun bukannya menggunakannya untuk menguji Tianyang, ia justru menghantamkan telapak tangannya ke bingkai cermin tersebut. Darah segar mengalir dari tangannya, membasahi ukiran kuno di sana.

​Ye Chen (Suaranya berat, penuh tekad yang gelap)

​"Demi darah leluhur keluarga Ye yang dikhianati, aku bersumpah di depan Cermin ini.

Takdirku kini terikat dengan takdirmu, Qin Tianyang. Jika kau jatuh, aku akan menjadi tanah yang menyangga mu. Jika kau menang, aku akan menjadi saksi kehancuran Lin Feng."

​Cahaya cermin itu meredup, menyerap sumpah darah tersebut. Di dunia ini, sumpah yang diucapkan di depan artefak keluarga Ye tidak bisa dilanggar tanpa menghancurkan jiwa pelakunya.

​Pengambilan Mata Langit

​Mereka bergerak cepat menuju altar utama. Di sana, Mata Langit sebuah lensa kristal transparan yang melayang di atas pilar cahaya berdenyut dengan frekuensi yang sangat jernih. Artefak ini mampu melihat "kebenaran" di balik segala ilusi.

​Ye Chen

​"Tianyang, dengarkan. Mata Langit ini bisa menembus 'skrip' milik Kai. Jika kita menggabungkannya dengan Jantung Bumi yang asli, kita bisa melihat celah dalam kode dunia ini. Kita tidak perlu menghancurkan klan... kita hanya perlu menghapus Lin Feng dari dalam sistem."

​Qin Tianyang mengangguk. Ia memanggil anjing anomali dari bayangannya. Anjing itu membuka mulutnya, dan Jantung Bumi yang asli keluar, memancarkan resonansi yang kuat saat berdekatan dengan Mata Langit.

​Sinkronisasi Terlarang

​Saat kedua artefak itu bersentuhan, sebuah ledakan informasi menghantam pikiran mereka bertiga.

Luo Xuanyin memegangi kepalanya, rambut peraknya berkibar tertiup angin spiritual.

​Luo Xuanyin (Gemetar)

​"Tianyang! Aku melihatnya! Aku melihat benang-benang yang mengikat tubuh kita ke singgasana Lin Feng! Mereka... mereka bukan hanya energi, mereka adalah rantai!"

​"Ye Chen, gunakan kemampuan manipulasimu. Alihkan laporan sistem. Buat seolah-olah Mata Langit ini meledak karena serangan Luo Xuanyin yang tidak terkendali!"

​Ye Chen segera bergerak. Jarinya menari di atas panel kontrol kuno di kuil, meretas aliran data yang terhubung ke klan pusat.

​Ye Chen (Sambil menyeringai licik)

​"Laporan dikirim Subjek Luo Xuanyin kehilangan kontrol esensi, Mata Langit hancur berkeping-keping.

Misi gagal sebagian, namun subjek Qin Tianyang berhasil mengamankan sisa-sisa energi. Lin Feng akan marah, tapi dia tidak akan curiga kalau kita menyimpan intinya."

​Deteksi Sang Pengawas

​Tiba-tiba, suhu di dalam kuil turun drastis. Bukan karena es Luo Xuanyin, melainkan karena kehadiran yang dingin secara digital. Sebuah proyeksi Kai muncul di tengah altar, namun gambarnya sedikit terdistorsi (glitch).

​Kai (Suaranya terdengar seperti rekaman yang rusak)

​"Ye... Chen... kenapa... status... kematian... keluarga... Ye... berubah menjadi... 'Aktif: Pemberontak'?"

​Ye Chen membeku, tapi ia tidak lari. Ia justru berdiri di depan Qin Tianyang, melindungi rekannya itu.

​"Karena skripmu sudah usang, Kai! Pergi dan katakan pada Lin Feng bahwa anjing-anjingnya sudah mulai menggigit balik!"

​Ye Chen membanting Lonceng Hitamnya ke tanah, menciptakan gelombang statik yang memutus proyeksi Kai secara paksa.

​"Kerja bagus, Ye Chen. Sekarang kita punya waktu sangat sedikit sebelum Lin Feng datang sendiri ke sini. Kita harus pergi ke lokasi Gerbang Ketiga sebelum mereka menyadari penipuan ini."

​Mereka akan pergi selanjutnya Ke "Hutan Keheningan" tempat Jian Wushuang berada, kendali sistem di bawah tanah klan? Menuju Hutan Keheningan

​Langkah mereka terburu-buru meninggalkan Lembah Penyesalan.

Di belakang mereka, kuil keluarga Ye mulai runtuh akibat sabotase sistem yang dilakukan Ye Chen. Qin Tianyang menatap cakrawala, tempat pepohonan raksasa berwarna kelabu berdiri kaku tanpa suara sedikit pun.

​"Kita tidak punya banyak waktu," ucap Qin Tianyang sambil melirik bayangannya. "Lin Feng akan segera menyadari bahwa laporanmu hanyalah tumpukan sampah digital."

​Ye Chen (Sambil mengusap darah di tangannya)

​"Dia tidak hanya akan marah, Tianyang. Dia akan mengerahkan seluruh kekuatan Klan Surgawi Penempa Jiwa (Soul Forging Celestial Clan).

Nama klan kita bukan sekadar gelar; itu adalah peringatan.

Lin Feng menempa jiwa kita untuk menjadi bahan bakar ambisinya."

​"Klan Surgawi Penempa Jiwa... sebuah pabrik monster. Dan sekarang, kita akan mencari monster terkuatnya."

​Rahasia di Hutan Keheningan

​Tujuan mereka adalah Hutan Keheningan, wilayah yang dijaga oleh Jian Wushuang. Hutan ini adalah tempat di mana suara tidak bisa merambat, sebuah zona vakum audio yang dirancang untuk mengasah insting membunuh melalui getaran jiwa saja.

​Di sana tersimpan artefak ketiga: "Pedang Pemutus Takdir".

​Luo Xuanyin (Berkomunikasi melalui transmisi mental karena suara mulai hilang saat mereka memasuki batas hutan)

​[Tianyang, aku merasakan aura pedang yang sangat tajam. Tapi... auranya bercampur dengan kesedihan. Jian Wushuang tidak sedang menjaga pedang itu. Dia sedang bertarung dengannya.]

​Pertemuan dengan Sang Pendekar Tunggal

​Di tengah hutan, mereka menemukan sebuah kliring. Jian Wushuang berdiri di sana, dikelilingi oleh ribuan pedang esensi yang tertancap di tanah. Matanya tertutup, namun tangannya menggenggam gagang sebuah pedang berkarat yang memancarkan energi hitam yang sangat kontras dengan kemurnian Pedang Intent-nya.

​Begitu merasakan kehadiran Qin Tianyang, Ye Chen, dan Luo Xuanyin, Jian Wushuang membuka matanya. Tidak ada kejutan di sana, hanya haus darah yang murni.

​Jian Wushuang (Menggunakan getaran pedangnya untuk berbicara)

​"Kalian datang sebagai utusan Lin Feng untuk mengambil pedang ini... atau kalian datang sebagai mayat yang ingin menambah koleksiku di Klan Surgawi Penempa Jiwa?"

​Ye Chen (Maju selangkah, menunjukkan sumpah darahnya)

​"Kami datang untuk menghancurkan klan itu, Wushuang! Lin Feng telah membohongi kita semua. Lihat apa yang dibawa Tianyang!"

​Qin Tianyang menunjukkan Mata Langit dan Jantung Bumi yang asli. Resonansi ketiga artefak itu membuat Pedang Pemutus Takdir di tangan Jian Wushuang bergetar hebat, mencoba melepaskan diri dari karatnya.

​Tawaran yang Tak Terelakkan

​Jian Wushuang menatap artefak-artefak itu, lalu menatap Luo Xuanyin yang kini memancarkan aura Dewi Es yang begitu kuat hingga membekukan udara hampa di sekitar mereka.

​"Mata Langit untuk melihat kebohongan... Jantung Bumi untuk merasakan denyut realitas... Jika aku memberikan Pedang Pemutus Takdir ini, apa jaminannya bahwa kalian tidak akan menjadi Lin Feng yang baru?"

​Qin Tianyang ​"Jaminannya adalah kematian kami. Jika kami gagal, sistem Kai akan menghapus kita semua. Jika kami menang, tidak akan ada lagi klan Surgawi Penempa Jiwa. Hanya ada pendekar yang bebas memilih jalannya sendiri."

​Tiba-tiba, dari kegelapan hutan, muncul ribuan bayangan mekanis milik Kai dan pasukan penegak hukum klan. Lin Feng tidak datang sendiri, tapi ia mengirimkan Protokol Pembersihan.

​Kai (Suaranya menggema di pikiran mereka semua secara serentak)

​[DETEKSI PENGKHIANATAN MASSAL. MEMULAI PROSES PENGHAPUSAN DATA: JIAN WUSHUANG, YE CHEN, QIN TIANYANG, LUO XUANYIN.]

​Apakah Jian Wushuang akan segera menyerahkan Pedang Pemutus Takdir untuk melawan Protokol Kai, ataukah ia akan menantang Qin Tianyang berduel terlebih dahulu untuk memastikan "kematangan" sang pemimpin pemberontak?

Ujian Ketajaman di Ambang Kehancuran

​Suasana di Hutan Keheningan semakin mencekam. Pasukan bayangan mekanis Kai mulai mengepung kliring, mata merah mereka berpijar di tengah kegelapan kabut vakum.

Namun, Jian Wushuang seolah mengabaikan ancaman kematian yang mengepung mereka. Ia justru melangkah maju, membiarkan ujung pedang berkaratnya menyeret tanah, menciptakan percikan api spiritual.

​Jian Wushuang (Melalui getaran pedang yang menggetarkan tulang belakang semua orang)

​"Pemberontakan membutuhkan pemimpin dengan pedang yang tidak pernah ragu. Lin Feng telah menempamu menjadi murid yang brutal, tapi apakah jiwamu sudah cukup tajam untuk memutus takdir?"

​Ye Chen (Panik melihat Protokol Pembersihan Kai mulai mengisi energi serangan)

​"Wushuang! Jangan gila! Pasukan klan sudah di depan mata! Berikan pedang itu sekarang!"

​Jian Wushuang

​"Diam, Ye Chen! Jika dia tidak bisa melewati pedangku, dia hanya akan menjadi debu di tangan Kai.

Qin Tianyang! Angkat senjatamu. Tunjukkan padaku 'kematangan' yang membuat Bunga Es dan Jantung Bumi memilihmu!"

​Duel di Tengah Pengepungan

​Qin Tianyang menyadari bahwa bagi seorang maniak pedang seperti Jian Wushuang, tidak ada aliansi tanpa pembuktian kekuatan.

Ia menarik napas dalam, membiarkan esensi dari dahi dan Jantung Bumi di bayangannya mengalir ke lengannya.

​ ​"Jika satu tebasan adalah harganya, maka aku akan membayarnya!"

​ZAP!

​Jian Wushuang melesat. Gerakannya begitu cepat hingga hukum fisika di Hutan Keheningan seolah tertekuk. Ia melepaskan "Tebasan Kehampaan" sebuah serangan mengincar fisik, juga mengincar garis takdir lawan.

​Qin Tianyang tidak menghindar. Dengan bimbingan Mata Langit yang ia pegang, ia bisa melihat lintasan "skrip" serangan Jian Wushuang. Ia mengangkat pedang pendeknya, melapisinya dengan esensi pembeku waktu milik Luo Xuanyin.

​BENTRUKAN!

​Dunia di sekitar mereka mendadak kehilangan warna. Getaran dari benturan itu begitu kuat hingga beberapa robot protokol Kai yang mendekat langsung hancur berkeping-keping hanya karena terkena gelombang kejutnya.

​Jian Wushuang menekan pedangnya lebih keras, menatap langsung ke mata Qin Tianyang yang kini memancarkan cahaya biru dan keemasan. Ia melihat sebuah tekad yang bukan lagi milik seorang murid Klan Surgawi Penempa Jiwa, melainkan milik seseorang yang sudah berada di luar skrip.

​Jian Wushuang (Sambil menyeringai tipis, pertama kalinya ia tersenyum)

​"Cukup. Pedangmu tidak bergetar karena takut, tapi karena haus akan kebebasan. Ambil ini... dan tebaslah wajah sombong Lin Feng dengan tanganku!"

​Jian Wushuang melepaskan gagang Pedang Pemutus Takdir. Karat yang menyelimuti pedang itu rontok seketika, memperlihatkan bilah hitam legam yang mampu menyerap cahaya di sekitarnya.

​Begitu tangan Qin Tianyang menyentuh pedang itu, tiga artefak Jantung Bumi, Mata Langit, dan Pedang Pemutus Takdir beresonansi secara sempurna.

Sebuah gelombang energi raksasa meledak dari tubuh Qin Tianyang, menghantam seluruh pasukan Kai di hutan itu hingga terlempar menjadi rongsokan besi.

​Perlawanan Dimulai

​Kai (Suaranya terdistorsi hebat melalui sisa-sisa mesin yang hancur)

​[ERROR... ERROR... SISTEM MENDETEKSI 'PENGHAPUS DATA' LEVEL SSS. MELAPORKAN PADA ANAK ILAHI LIN FENG: SUBJEK TELAH BERGABUNG.]

​Ye Chen: (Tertawa liar)

​"Sudah terlambat, Kai! Sekarang kita punya sang Pendekar Tunggal di pihak kita!"

​Luo Xuanyin: (Melangkah ke samping Qin Tianyang, auranya kini tenang namun mencekam)

​"Tianyang... aku merasakan Gerbang Ketiga mulai bergetar di pusat klan. Lin Feng sedang mempersiapkan ritual pemanggilan terakhir. Dia tahu kita akan datang."

​Qin Tianyang (Menghunus Pedang Pemutus Takdir yang baru saja ia dapatkan)

​"Bagus. Biarkan dia menunggu. Kita tidak akan datang sebagai muridnya yang matang... kita akan datang sebagai eksekutornya. Jian Wushuang, Ye Chen, bersiaplah. Kita akan menyerbu pusat Klan Surgawi Penempa Jiwa!"

​Akankah mereka mampu menembus pertahanan utama klan sebelum Lin Feng menyelesaikan ritualnya, ataukah Mo Li akan muncul kembali sebagai penghalang terakhir di gerbang pusat?

More Chapters