Kadang, dunia tampak acuh.Orang berlalu begitu saja tanpa menoleh.Kebaikan yang kamu lakukan tidak mendapat balasan, tidak terlihat, bahkan kadang diabaikan.Kamu mulai merasa sia-sia.Kamu mulai bertanya-tanya: "Apa gunanya tetap baik jika tidak ada yang menghargai?"
Itulah saat terberat: ketika hati ingin tetap peduli, tapi dunia tampak tak peduli.Ketika kamu ingin menolong, tapi sekelilingmu memilih acuh.Ketika kamu ingin jujur, tapi yang lain memilih diam atau berbohong.
Tetapi inilah kebenarannya: kebaikan tidak membutuhkan sorak-sorai.Ia tidak tergantung pada pengakuan orang lain.Ia tidak hilang hanya karena tidak diperhatikan.Setiap tindakan baik, sekecil apapun, tetap meninggalkan jejak.Ia menembus hati orang lain, kadang perlahan, kadang tanpa kita sadari.
Menjadi baik saat dunia acuh berarti memilih untuk tetap manusiawi meski tidak ada yang menonton.Itu berarti menyalakan lilin di tengah kegelapan, meski orang lain tidak melihat cahayanya.Itu berarti memberi senyum, walau yang menerima tidak membalas.Itu berarti berkata jujur, walau dunia menutup telinga.
Kamu akan merasa lelah.Kamu akan merasa kesepian.Tapi setiap kali kamu tetap peduli, tetap jujur, tetap baik, kamu sedang menjadi kekuatan yang diam-diam mengubah dunia.Dunia mungkin tidak menghitungnya sekarang, tapi percayalah, kebaikan itu berakar.Ia akan muncul, tumbuh, dan suatu saat membuat perbedaan—bahkan jika kamu tidak menyadarinya.