🔥 CHAPTER 4 — "Awal Petualangan, Gadis Misterius & Tugas Pertama dari Suara Dewa"
(MC: Damien Valtreos)
---
🌑 Lanjutan dari adegan terakhir…
Langkah Damien perlahan menjauh dari pusat desa, meninggalkan bisikan-bisikan takut dan kagum di belakangnya. Cahaya malam menyelimuti tubuhnya, dan hanya suara angin yang menemani.
Tiba-tiba—
[Berhenti.]
Damien menoleh pelan.
"Ada apa lagi? Baru juga jalan dua meter."
[Ambil kanan. Kau akan memulai petualanganmu dari sini.]
Damien mendesis kecil, malas.
"Kenapa rasanya seperti aku sedang dipandu GPS yang sarkas?"
[Diam dan jalan.]
Damien hanya mendengus lalu mengikuti. Ia melintasi tepi hutan, mendekati sebuah sungai kecil dengan air yang sangat jernih. Bulan memantul di permukaannya.
[Mulai hari ini, kau tidak bisa tinggal di desa lagi.]
"Aku memang sudah nggak berniat kembali."
[Bagus. Kita akan mencari tempat latihan pertama… dan—]
Suara itu berhenti sejenak.
Damien mengangkat alis.
"Hm? Kenapa?"
[…ada seseorang mendekat.]
Damien langsung memasuki mode siaga, matanya yang berwarna gerhana perlahan bersinar.
WUSSH—
Ia melompat ke atas batang pohon tinggi, melihat dari kejauhan.
Daun-daun terbelah pelan.
Jejak langkah ringan terdengar.
Dan dari balik pepohonan…
---
🌙 Kemunculan Heroine Pertama
Seorang gadis muncul.
Rambut panjang perak kebiruan, mata biru cerah yang bersinar lembut. Usianya kira-kira sebaya Damien, sekitar 16 tahun. Bajunya compang-camping seolah baru melarikan diri dari sesuatu.
Di lengannya… bekas luka segar.
Damien berkedip.
"…gadis apa pula ini?"
Gadis itu terengah, menatap ke belakang seolah sedang dikejar.
Tiba-tiba—
CRAASHH!!
Pohon besar di belakangnya hancur terkena tebasan.
Seekor monster serigala raksasa bertanduk dua muncul, menggeram beringas.
"Two-Horned Dire Wolf," Damien bergumam.
"Level Essence Flow tingkat tinggi."
Gadis itu mundur, wajahnya pucat.
"A…aku tidak bisa… bertahan… lagi…"
Ia jatuh berlutut.
Monster itu melompat menerjang.
Damien menghela napas panjang.
"…serius, baru mulai petualangan udah ada beginian?"
WUSHH—
Dalam satu kedipan, ia menghilang dari batang pohon.
---
⚡ Pertarungan Singkat
Serigala bertanduk itu membuka rahang, siap menerkam—
CLACK!
Damien muncul tepat di depan kepala monster itu, memegang tanduknya dengan satu tangan.
Monster itu meronta keras.
Damien menatapnya datar.
"Minggir."
BRUKK!!
Ia melempar monster itu ke tanah seperti sampah.
Tanah retak. Serigala itu meraung marah.
Damien mengangkat tangan.
Cahaya perak-hitam berkumpul di telapaknya.
"Lunar Pulse — Burst."
BLAAAMMM!!!
Ledakan senyap menghantam tepat ke tubuh monster. Serigala itu terhempas ke pohon dan roboh mati tanpa sempat menjerit.
Damien mengibaskan debu dari tangannya.
"Ngerepotin."
---
🌙 Interaksi Pertama Damien & Heroine
Gadis itu menatap Damien dengan mata melebar.
"K-Kau… siapa…?"
Damien tidak langsung menjawab. Ia justru memeriksa luka gadis itu sekilas.
"…kau dikejar siapa?"
Gadis itu menunduk, suara gemetar.
"Aku… kabur dari pemburu kerajaan Frostvale. Mereka mengejarku karena aku…"
Ia menggigit bibir.
"…aku memiliki garis keturunan Lunar Sealing."
Damien berhenti, alisnya naik.
"Garis keturunan… lunar?"
Suara misterius tertawa pelan.
[Heh. Kebetulan menarik.]
Damien mendengus.
"Apa yang menarik?"
[Si gadis itu… memiliki tubuh yang kompatibel 98% dengan energi Lunar Core milikmu.]
Damien refleks menatap gadis itu dari ujung rambut sampai kaki.
Gadis itu langsung salah paham dan wajahnya memerah.
"A-apa? K-Kenapa melihatku begitu…?"
Damien mengalihkan pandangan.
"Bukan… bukan begitu."
Suara misterius menambahkan.
[Kalau kau ingin mengembangkan kekuatanmu lebih cepat, melindungi gadis itu adalah langkah yang tepat.]
Damien mendesah.
"…jadi mulai sekarang aku babysitter ya?"
[Anggap saja bonus kekuatan.]
---
🔥 Tugas Pertama Damien
Suara itu berbicara lagi, kali ini lebih serius.
[Damien, dengar baik-baik.]
[Mulai malam ini, kau punya tugas pertama.]
Damien menurunkan tubuh, bersandar pada pohon.
"Tugas?"
[Tugas: Kirim gadis itu ke Kota Arvendale. Di sana, kau akan menemukan Fragmen Lunar Pertama—kunci untuk membuka 20% dari warisan dewa tertinggi.]
Damien mengusap dagunya.
"Jadi kalau aku antar dia… aku dapat upgrade kekuatan?"
[Tepat.]
Damien berdiri kembali, matanya dingin namun tenang.
"Oke. Kedengarannya bagus."
Ia menatap gadis itu.
"Apa namamu?"
Gadis itu ragu sejenak lalu menjawab pelan:
"Namaku… Lyanna Frostveil."
Damien tersenyum samar.
"Baik, Lyanna. Mulai malam ini… ikut aku."
Lyanna tertegun.
"Hah…?"
Damien menatap ke kejauhan.
"Karena perjalanan kita baru dimulai."
---
END CHAPTER 4
