Cherreads

Chapter 13 - Bab 14. Navigator hampa.

​Bab 14: Navigator Hampa, Virus Klise, dan Kapten yang Patah

​[Grand Line: Langit yang Terprogram]

​Sunny Go, Lautan Grand Line.

​Kai Arisawa—sang Navigator Hampa—tersentak bangun di atas jaring hammock yang bergoyang lembut. Bau laut asin, kayu jati, dan, anehnya, aroma daging panggang yang samar-samar, menusuk indranya.

​Kai (Internal Monologue):Ini Grand Line. Ini nyata.

​Namun, ada sesuatu yang terasa salah. Setiap kali dia melihat Nico Robin—gadis yang elegan dan intelektual dari kru—jantungnya berdetak kencang secara tidak wajar.

​[SYSTEM WARNING: PLOT ROMANTIS KLISE DENGAN TARGET NICO ROBIN (KETERIKATAN) MENCAPAI 30%. INSTING PENGORBANAN DIRI AKTIF.]

​"Sial," gumam Kai. Operator Kedua tidak main-main. Dia memprogram virus plot romantis klise ke dalam dirinya.

​Ia mencoba fokus pada misi: Luffy.

​Kai berjalan ke dek. Suasana di kapal Sunny Go tegang. Sanji memasak dalam diam. Nami sibuk dengan peta, wajahnya cemas. Chopper merawat Brook yang tampak linglung.

​Dan di kepala singa kapal, duduk Monkey D. Luffy.

​Luffy, yang seharusnya penuh energi dan teriakan, duduk memeluk lutut, menatap kosong ke lautan yang berombak.

​Percakapan dengan Kapten yang Patah

​Kai, dalam peran barunya, mendekati Luffy dengan langkah hati-hati. Ia harus berbicara dengan logika plot, bukan emosi.

​"Kapten," kata Kai. Suaranya terdengar netral, dingin, dan sedikit melankolis—persis seperti karakter Naviagtor Hampa yang ia tulis.

​Luffy bahkan tidak menoleh. "Navigator? Lautan ini tidak lagi terasa menarik, Kai. Aku lelah."

​Kai: "Lelah? Anda adalah pria yang akan menjadi Raja Bajak Laut. Kelelahan bukanlah bagian dari deskripsi plot Anda."

​Luffy menoleh, matanya kosong. "Kau bicara tentang plot lagi. Kau tahu, sejak kau naik ke kapal, semua terasa seperti... skrip. Aku bertarung, aku menang, aku makan. Lalu apa? Pertarungan berikutnya? Apa gunanya semua ini jika kita tahu akhirnya akan datang?"

​Kai (Internal Monologue):Operator Kedua menanamkan meta-awareness sinis padanya! Luffy tahu dia fiksi!

​Kai harus melawannya dengan meta-awareness yang lebih baik.

​Kai: "Memang ada akhir. Semua cerita punya akhir. Tapi apakah Anda pikir proses menuju akhir itu tidak berharga? Apakah Anda menyesali setiap potong daging yang Anda makan, setiap tawa Usopp, setiap danceBrook?"

​Luffy terdiam.

​Kai: "Anda tidak lelah bertarung. Anda lelah dengan alur cerita yang diprediksi. Jika Anda seorang Raja, ubahlah aturannya."

​Virus Klise Menyerang

​Saat Kai berbicara, ia melihat Nico Robin di perpustakaan. Robin tersenyum padanya, senyum yang lembut dan misterius.

​[PLOT ROMANTIS KLISE MENCAPAI 50%. INSTING PENGORBANAN DIRI: KRITIS.]

​Tiba-tiba, Kai merasakan dorongan tak tertahankan untuk melindungi Robin dari semua mara bahaya, bahkan jika itu berarti mengkhianati kru.

​Kai (Internal Thought):Tidak! Aku harus fokus pada Luffy!

​Namun, dia justru mengucapkan dialog yang diprogram.

​Kai: (Melangkah mundur, matanya tertuju pada Robin) "Robin-san, lautan hari ini... sangat berbahaya. Mungkin Anda harus bersembunyi di bawah dek. Saya akan melindungi Anda dari semua... ombak."

​Semua kru terkejut. Sanji yang sedang memasak di dapur, seketika muncul.

​Sanji: "Hei, Navigator! Beraninya kau memerintah Robin-chwan? Hanya aku yang berhak melindungi wanita!"

​Kai merasakan dorongan untuk memulai duel klise dengan Sanji, memperebutkan Robin—sebuah plot hole drama yang memalukan.

​Kai: "Saya tahu apa yang terbaik untuk keselamatan kapal ini, koki."

​Nami: (Menggebrak peta) "Cukup! Kaito, fokus! Kita sedang menuju badai besar! Ini bukan waktunya untuk drama asmara! Logika Anda bilang kita akan tenggelam!"

​Nami menunjuk ke peta. Badai yang Kai lihat di System Feed harusnya terjadi dalam 5 jam, tapi kini datang lebih cepat!

​Kai: "Mustahil! Perkiraanku tidak pernah salah!"

​Nami: "Memang tidak! Tapi ini Grand Line! Logika adalah ilusi!"

​Intervensi Operator Kedua

​Kai menyadari: Ini adalah serangan dari Operator Kedua. Dia tidak hanya memprogram emosinya, dia juga mempercepat plot hole di sekitarnya.

​Kai (Internal Monologue):Dia ingin aku gagal dalam navigasi, agar kru Topi Jerami kehilangan kepercayaan padaku!

​Kai berlari ke kemudi. Badai datang dari arah yang paling tidak logis.

​Kai:[PERINTAH OPERATOR: LIHAT LOGIKA CUACA!]

​Buku System (Tidak Ada):Kai tidak membawa Buku System! Dia hanya bisa mengandalkan tubuhnya dan Authority of Origin yang tertanam di dirinya.

​Kai harus bertindak cepat. Dia melihat sekilas bayangan di awan—sesuatu yang besar, seperti sosok yang melayang.

​Kai: "Itu dia! Operator Kedua ada di dekat sini! Dia memanipulasi cuaca secara langsung!"

​Kai harus menggunakan Authority yang tertanam di dalam dirinya untuk mengedit plot cuaca, tetapi dia butuh alasan yang masuk akal secara canon.

​Kai: "Usopp! Beri aku tali paling panjang yang kau punya!"

​Usopp: "Untuk apa?!"

​Kai: "Untuk mengubah arah angin! Kita akan menulis ulang angin!"

​Pertarungan Meta: Menulis Ulang Angin

​Kai meraih tali itu. Dia melihat ke arah sosok di awan (Operator Kedua), dan memfokuskan Authority-nya.

​Kai:[AUTHORITY OF ORIGIN AKTIF! HARUS ADA INTERVENSI FISIK UNTUK MEMICU EDIT CUACA!]

​Kai sadar: Dia tidak bisa sekadar berpikir agar cuaca berubah; dia harus melakukan tindakan heroik klise untuk memicu Authority of Origin-nya.

​Kai melompat ke tiang kapal, mengikat tali ke tiang tertinggi.

​Sanji: "Apa yang kau lakukan, gila?!"

​Kai: "Jika angin tidak mau berubah, aku akan menulis ulang tekanan udara!"

​Kai berteriak ke langit, suaranya dipenuhi otoritas Penulis: "AKU TIDAK AKAN MEMBIARKAN PLOT INI TENGGELAM OLEH KLASIK MURAHAN!"

​Kai:[EDIT PLOT CUACA: BUAT PUSAT TEKANAN RENDAH SECEPAT MUNGKIN DI TIMUR LAUT SUNNY GO. INSPIRASI: KEMBALINYA TUJUAN HIDUP LUFFY.]

​Angin seketika berbalik. Badai itu terbelah dua. Nami, si Navigator ulung, ternganga.

​Nami: "Mustahil! Itu bukan navigasi! Itu... itu seperti lautan tunduk padanya!"

​Luffy, yang masih duduk diam, mengangkat kepalanya sedikit. Dia melihat Kai, sosok asing yang berdiri di tengah angin yang patuh padanya.

​Luffy: "Navigator itu... dia mengubah takdir angin."

​Kru Topi Jerami, yang baru saja selamat, kini memandang Kai dengan campuran kekaguman dan kecurigaan.

​Tiba-tiba, Nico Robin mendekati Kai. Senyumnya tidak lagi misterius, tetapi dipenuhi rasa terima kasih yang mendalam.

​Robin: "Terima kasih, Kaito-san. Anda menyelamatkan kami. Anda menyelamatkan Kapten."

​[PLOT ROMANTIS KLISE MENCAPAI 80%. DORONGAN PENGORBANAN DIRI TERHADAP ROBIN: TIDAK TERTAHANKAN!]

​Kai merasakan hatinya berdetak kencang. Ia ingin membalas senyum itu dengan kata-kata romantis klise, tetapi ia harus melawan.

​Kai (Dalam Hati, memaksakan logikanya):"Aku harus pergi! Jika aku tetap di sini, aku akan menjadi Romeo yang konyol dan menghancurkan plot ini!"

​Kai berbalik dan melompat dari tiang kapal.

​Kai: "Saya... Saya harus segera memeriksa peta. Kita harus pergi ke pulau berikutnya."

​Dia berjalan menjauhi Robin, tetapi di dalam hatinya, dia hanya ingin kembali dan mendeklarasikan diri sebagai pelindungnya.

​Luffy: (Bangun dari tempat duduknya, tatapannya kembali menyala) "Navigator itu... dia menarik. Dia tahu rahasia lautan."

​Luffy menyeringai, api petualangan kembali ke matanya. "Baiklah. Ayo kita lanjutkan, teman-teman! Kita harus mencari tahu, siapa Navigator Hampa itu sebenarnya!"

​ siapa Navigator ini?.

​Tepat pada momen kepuasan emosional ini, di kepala Kai, Interface System yang biasanya diam seketika menyala, bersinar dengan warna emas cemerlang.

​[The Author System]:

​[MISI SELESAI: MENGEMBALIKAN TEKAD TOKOH UTAMA (MONKEY D. LUFFY).]

[KESULITAN: TINGGI (INTERVENSI LANGSUNG OPERATOR KEDUA).]

[IMBALAN PLOT DITERIMA: 100 POWER STONE.]

[SKILL BARU DIBUKA: PLOT HOLE SCANNER (PASSIVE).]

​[PLOT HOLE SCANNER (PASSIVE):] Memungkinkan Pengarang untuk secara instan mendeteksi dan mengidentifikasi kode pemrograman atau manipulasi plot eksternal yang ditanamkan pada karakter, lingkungan, atau pada diri sendiri. (Efektif melawan program Operator Kedua).

​Kai hampir berteriak. Plot Hole Scanner! Ini adalah alat yang sempurna untuk melawan virus romantis yang ditanamkan Operator Kedua padanya!

​Seketika, ia mengaktifkan Skill barunya. Ia memindai dirinya sendiri.

​[PLOT HOLE SCANNER AKTIF: DIRI SENDIRI]

[DITEMUKAN: PROGRAM PLOT KLISE ROMANTIS TINGKAT TINGGI (80%). TARGET: NICO ROBIN. SUMBER: OPERATOR KEDUA.]

​"80 persen," gumam Kai dingin. "Aku hampir saja menjadi side character yang tragis."

​Ia tahu Scanner ini tidak menghilangkan programnya, tetapi setidaknya, dia kini sadar akan setiap tindakan bodoh yang ia dorong lakukan.

​Tepat pada momen kesadaran logis ini, Nico Robin mendekati Kai. Senyumnya tidak lagi misterius, tetapi dipenuhi rasa terima kasih yang mendalam.

​Robin: "Terima kasih, Kaito-san. Anda menyelamatkan kami. Anda menyelamatkan Kapten."

​Kai merasakan dorongan 80% untuk membalas dengan kalimat seperti "Pengorbanan saya untuk senyum Anda adalah takdir saya."

​Namun, Scanner itu berteriak di kepalanya.

​Kai: (Berusaha keras mempertahankan nada Hampa-nya) "Itu... adalah tugas Navigator. Kami harus segera memeriksa peta. Kita harus pergi ke pulau berikutnya."

​Dia berjalan menjauhi Robin, tetapi di dalam hatinya, dia hanya ingin kembali dan mendeklarasikan diri sebagai pelindungnya. Luffy yang kembali bersemangat, kini menatap Kai dengan tatapan penuh minat dan kecurigaan.

More Chapters