Sepenuhnya Plot Hole Scanner yang baru didapatkan Kai dan memperluas konflik dengan Operator Kedua sambil mempertahankan ketegangan di kapal Sunny Go.
Bab ini akan menjadi pertarungan strategi meta yang intens, di mana Kai harus menggunakan kecerdasannya untuk berkomunikasi dengan Operator Kedua tanpa diketahui oleh kru Topi Jerami.
Kai sebagai Navigator Hampa haruslah cerdas dan licik. Dia pasti punya strategi untuk mengulur waktu dan mengelak dari pertanyaan Luffy yang langsung. Kai akan menggunakan Plot Hole Scanner dan Authority Kai untuk membalikkan keadaan menjadi pertarungan psikologis
Bab 15: Komunikasi di Balik Plot dan Pengawasan Sang Editor
[Pencarian di Tengah Lautan dan Detak Jantung yang Dipalsukan]
Sunny Go, Lautan Grand Line.
Kai Arisawa berdiri di tiang kapal, memegang teropong, tetapi matanya terpaku pada layar [PLOT HOLE SCANNER] internalnya. Layar itu menunjukkan Nico Robin—yang kini menjadi target plot—sedang membaca buku di bawah pohon jeruk Nami.
[NICO ROBIN: KEKUATAN PROGRAM KLISE ROMANTIS MENCAPAI 80%. TINGKAT BAHAYA: TINGGI.]
Setiap kali Robin mengangkat pandangannya, Kai merasakan dorongan kuat untuk melompat turun dan mendedikasikan hidupnya untuknya. Scanner itu terus berteriak di kepalanya, mencegah dia melakukan hal konyol.
Kai (Internal Monologue):Operator Kedua ingin aku menjadi Romeo yang tragis. Dia tahu bahwa jika aku jatuh cinta, aku akan membuat keputusan bodoh yang akan menghancurkan alur cerita dan menguras Energi Fiksi System.
Luffy kini sepenuhnya fokus pada Kai. Dia berdiri di sebelah kemudi, matanya penuh rasa ingin tahu.
Luffy: "Hei, Navigator! Kenapa kau terus menatap langit? Apakah kau melihat Raja Bajak Laut di sana?"
Kai: "Saya sedang mencari anomali, Kapten. Badai tadi... tidak alami. Seseorang memanipulasi cuaca, mencoba membuat plot kita tenggelam."
Kai harus menggunakan Scanner-nya untuk mencari frekuensi Operator Kedua. Dia yakin Operator Kedua masih berada di Grand Line, mengawasi dari bayangan.
Komunikasi Rahasia: Menggunakan Plot Hole Scanner
Kai memfokuskan Scanner pada frekuensi meta yang ia deteksi saat badai. Dia harus mengirim pesan tanpa kata-kata, menggunakan manipulasi plot sebagai bahasa.
Kai:[AUTHORITY OF ORIGIN AKTIF. PERINTAH: BUAT PLOT HOLE KECIL YANG TERCATAT DI LINGKUNGAN NAMI UNTUK KOMUNIKASI.]
Tiba-tiba, di dek kapal, Nami menjerit. "Ada apa ini?!"
Peta navigasi Nami—yang paling berharga—tiba-tiba menunjukkan garis plot hole yang tidak masuk akal: garis lintang yang benar-benar mustahil untuk dilalui, membentuk kata-kata: "I SEE U."
Seluruh kru panik. Nami memandang Kai dengan ketakutan.
Nami: "Kaito! Apakah ini yang kau lihat di langit?! Siapa yang melakukan ini?"
Kai: "Itu... adalah peringatan. Dari kekuatan yang tidak suka kita melanjutkan perjalanan."
Di dimensi meta, Operator Kedua menerima pesan itu. Kai tahu dia akan membalas.
Tepat saat itu, Chopper—sang dokter kapal—tiba-tiba jatuh sakit.
Chopper: "Aduh! Perutku sakit! Aku merasa... aku tiba-tiba mengembangkan ketergantungan pada makanan penutup klise!"
Kai (Internal Thought):Balasan Operator Kedua! Dia menyerang karakter rentan dengan kelemahan plot hole yang baru: Ketergantungan Klise!
Operator Kedua mengirim pesan melalui penyakit Chopper: "LET GO OF THE BOOK."
Kai: "Dia ingin aku melepaskan kendali System!"
Mempermainkan Program Cinta
Zoro curiga. Dia menarik pedangnya sedikit. "Navigator, kau tahu lebih banyak daripada yang kau katakan."
Luffy: "Tenang, Zoro. Kaito hanya aneh."
Kai harus menjawab pesan Operator Kedua sambil menenangkan kru. Dia harus menggunakan virus romantis itu sebagai tameng.
Kai: (Menggunakan Scanner untuk membiarkan 80% program berbicara) "Zoro, jika kita tidak menemukan obat untuk penyakit Chopper, kita akan menghadapi kematian tragis yang tak terhindarkan... sama seperti yang dirasakan oleh wanita yang kucintai!"
Kai menatap Nico Robin dengan tatapan penuh duka yang dipaksakan oleh plot—wajahnya menunjukkan pengorbanan yang disengaja.
Nico Robin tersentuh. "Kaito-san..."
Sanji seketika marah, tetapi terdistraksi oleh drama romantis yang klise. "Jangan sentuh Robin-chwan dengan mata plot hole-mu, Navigator!"
Kai berhasil mengalihkan fokus kru dari pertarungan meta menjadi drama romantis klise—taktik yang ironis.
Negosiasi di Balik Layar
Saat keributan kecil terjadi, Kai fokus mengirim balasan ke Operator Kedua melalui Plot Hole Scanner-nya. Dia harus merusak frekuensi plot hole itu sedikit.
Kai:[EDIT PLOT CUACA: BUAT SATU AWAN DI ATAS KAPAL TERLIHAT SEPERTI HURUF 'W' YANG TERBALIK.]
Di dimensi meta, Operator Kedua melihat awan yang tidak mungkin itu. "M" terbalik.
Operator Kedua (Melalui Scanner Kai):"M?"
Kai (Menggunakan Scanner):"M = MIZUKI. Aku mengunci Mizuki di System. Aku juga bisa menguncimu. Aku tidak akan melepaskan Buku System."
Operator Kedua membalas dengan plot hole yang lebih besar. Tiba-tiba, semua air di dalam tangki air kapal berubah menjadi sirup manis klise.
Franky: "SUUUUPER! Air kita menjadi sirup! Ini sangat klise!"
Operator Kedua:"AKU ADALAH EDITOR YANG LEBIH BAIK. BERIKAN BUKU ITU KEPADAKU, ATAU AKU AKAN MENGUBAH SEMUA CERITAMU MENJADI NOVEL REMAJA YANG MEMUAKKAN."
Kai: "Aku butuh kamu untuk bertemu denganku. Kita harus bernegosiasi. Aku akan mengedit plot pribadimu."
Tawaran ini sangat berisiko. Setiap Operator memiliki plot pribadi yang sangat berharga.
Operator Kedua (Merasa Terpancing):"Plot pribadiku? Kau tidak bisa menyentuh plot asliku! Kau hanyalah Penulis yang diprogram!"
Menggunakan Peringatan dari Rias
Kai menyadari dia tidak bisa bernegosiasi di Void. Dia membutuhkan tempat netral. Dia teringat pesan dari Rias Gremory.
Kai:[PERINTAH OPERATOR: BUKA KONEKSI KE RIAS GREMORY DI KUOH ACADEMY. PANGGIL DIA KE VOID KOSMIK SEBAGAI AGEN NETRAL.]
Kai tersentak. Dia telah melanggar aturannya sendiri dengan melibatkan Iblis.
Rias (Melalui Scanner, suaranya dipenuhi otoritas baru):"Saya sudah menunggu, Penulis. Kebebasan itu membuat saya bosan. Saya ingin plot yang lebih besar. Saya datang."
Rias Gremory, yang kini bebas dari plot romantis klise, menjadi sekutu yang sempurna.
Kai (Mengirim pesan terakhir ke Operator Kedua melalui Scanner):"TEMUI AKU DI VOID. BAWA BUKU SISTEMMU. KITA AKAN BERNEGOSIASI DI BAWAH KEKUASAAN RATU IBLIS YANG BARU."
Di tengah laut, sosok melayang di awan itu menghilang. Operator Kedua telah menerima tantangan.
Cliffhanger Puncak: Misi Pergi dan Ancaman Kapten
Kai berbalik, merasa lega karena dia berhasil mengamankan pertemuan. Namun, Luffy kini berdiri tepat di depannya, menatapnya dengan pandangan yang tajam dan serius.
Luffy: "Navigator. Kau berbohong. Ada yang lebih dari sekadar plot hole yang memalukan. Kau bersembunyi. Kau mengubah angin... dan kau takut pada wanita cantik."
Luffy: "Kau harus jujur. Siapa kau? Dan kenapa kau membawa rahasia itu ke kapalku?"
Kai, yang terperangkap antara kejujuran (sebagai Operator) dan perannya (sebagai Navigator Hampa), harus berbohong lagi untuk melindungi misinya.
Kai: "Kapten, saya... saya hanya mencari One Piece."
Luffy: (Sambil menyeringai lebar, tetapi ada sedikit ancaman di matanya) "Kalau begitu buktikan. Aku memberimu 24 jam. Jika kau tidak mengatakan kebenaran tentang dirimu, Aku akan menendangmu dari kapal, Navigator Hampa."
[
